Kamis, 15 September 2011

SOFTWARE TESTING

Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects  / errors / bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software.
Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang di kendalikan, untuk (1) verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan (menurut spesifikasi), (2) mendeteksi error, dan (3) validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari pengguna yang sebenarnya.
         Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan.
         Validasi melihat kebenaran sistem, apakah proses yang telah ditulis dalam spesifikasi adalah apa yang sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh pengguna.
•  Deteksi error: Testing seharusnya berorientasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut tidak terjadi dimana seharusnya mereka ada.



Definisi software berkualitas adalah software yang bebas error dan bug secara obyektif, tepat waktu dan dana, sesuai dengan kebutuhan atau keinginan dan maintainable. Obyektifitas adalah suatu proses pembuktian yang terstruktur, terencana dan tercatat / terdokumentasi dengan baik.
Pendekatan obyektif sangat diperlukan karena kualitas adalah suatu hal yang tidak nyata dan subyektif (tergantung pada pelanggan dan hal-hal lain yang mempengaruhinya secara keseluruhan).
Testing membuat kualitas dapat dilihat secara obyektif, karena testing merupakan pengukuran dari kualitas software. Testing = pengendalian kualitas (Quality Control - QC), dan QC mengukur kualitas produk. Quality Assurance (QA) mengukur kualitas proses yang digunakan untuk membuat produk berkualitas. Testing tidak dapat memastikan kualitas software, namun dapat memberikan kepercayaan atau jaminan terhadap software dalam suatu tingkat tertentu. Testing merupakan pembuktian dalam suatu kondisi terkendali, dimana software difungsikan sebagaimana yang diharapkan pada test case  yang digunakan.
QA meliputi review dari metode pengembangan dan standar, review dari semua dokumentasi (tidak hanya untuk standarisasi tapi juga verifikasi dan kejelasan isi). Secara keseluruhan QA juga meliputi validasi kode. Tugas dari QA adalah superset dari testing. Misinya adalah untuk membantu dalam minimalisasi resiko kegagalan proyek. Tiap individu QA harus memahami penyebab kegagalan proyek dan membantu tim untuk mencegah, mendeteksi dan membenahi masalah.
Ada 3 faktor kualitas software secara umum, yaitu fungsionalitas, rekayasa, dan adaptabilitas. Ketiga faktor utama ini dapat juga disebut sebagai dimensi dari ruang lingkup kualitas software. Tiap faktor akan dibagi-bagi lagi ke dalam faktor-faktor komponen yang lebih detil untuk lebih menjelaskannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar